Jumat, 03 Juni 2022

 

Emang ada ya Teman MINI yang bisa punya ANAK ??


Ada niiih..


Yayas Christi
- Ibu Rumah Tangga, Ibu dua anak, seniman tari &teater, fasilitator pendamping desa budaya, pendiri sanggar Hecka art studio

Christianingtyas, S.Sn adalah nama lengkapnya. Perempuan bertubuh mini, seorang istri dan juga seorang ibu dari dua anak. Lahir di Kulon Progo, 16 Mei 1988. Pendidikan terakhirnya ditempuh di jurusan Teater, ISI Yogyakarta. Pernah bekerja secara freelance sebagai pengajar tari dan fasilitator club tari di Labschool Rumah Citta, Early Childhood Care Development-Resource Center Yogyakarta  dan mengajar tari untuk anak-anak di sanggar Natya Lakshita Didi Nini Thowok. Saat ini aktif berperan menjadi fasilitator pendamping desa budaya dari Dinas Kebudayaan DIY.

 

" Pernah mengalami diskriminasi bahwa sebagai perempuan mini dianggap gak mampu bikin karya. Bisanya cuma di dapur. Tapi dengan cara berkreatifitas melalui seni kita bisa membuktikan bahwa kita perempuan mini juga hebat kok. “ ucap Yayas.


 

 

 

 

 

 

 

 


Rabu, 01 Juni 2022

 

TEMAN MINI PROFESINYA PEMAIN KENDANG !?

 Siapa Dia??

Ragil Taktundang- Seniman Karawitan, Pendiri sanggar dan pelatih

Nama lengkapnya Hera Ragil Triastita, S.Sn. Ragil Taktungdang adalah nama panggungnya. Lulusan sarjana seni karawitan ISI Yogyakarta ini memiliki tubuh tambun tapi mini, yang tingginya 135 cm. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini merupakan kelahiran Yogyakarta 32 tahun lalu (1990). Ia mendirikan sanggar karawitan bernama Sanggar Pulungsari yang ia rintis sejak tahun 2008.

 

Di sanggarnya ia mengajarkan seni karawitan kepada masyarakat di sekitar rumahnya maupun kelompok yang terdiri dari kalangan anak-anak, remaja, hingga para orang tua. Selain mengajarkan seni karawitan, seniman ini juga bekerja secara freelance, kadang jasa online juga ia lakoni. Ia tak pernah malu ataupun minder dengan semua aktifitasnya. Selain itu ia memiliki hobi dibidang otomotif. Beberapa koleksi motor trilnya merupakan media untuk menyalurkan hobinya.

Hidupnya semasa kecil sudah dekat dengan kesenian. Sejak SD sering diajak ibunya menonton kesenian rakyat jathilan dan ikut paguyuban seni. Setelah lulus SMP  terjun di bidang otomotif. Namun bapak memintanya untuk  masuk ke sekolah seni. Alasannya supaya ada yang meneruskan bakat kakeknya yang juga di bidang seni.

Ia sadar, sejak SMP kelas 7 tidak bisa tinggi lagi. Sempat minder dan tidak percaya diri pernah ia rasakan juga. Karena sering mendapatkan perundungan oleh teman-temannya. Sering merasa sangat emosi, namun semakin lama sudah tidak menjumpai ledekan tsb. Jika ada yang meledek,  malah ia tegur dan nasehati supaya tidak terulang lagi.

 

 "Ketika masuk SMP teman-teman lain tinggi-tinggi kok aku pendek sendiri ya? Setelah lulus SD, aku sunat dan ada yang bilang besok kalau sudah sunat bisa nambah tinggi badannya. Katanya Lho.” Ucap Ragil.

Dulu masih kecil ketika usia sekitar 2 tahun, ia sering keluar masuk RS karena penyakit tipes. Kata orang tuanya,mungkin hal itulah sebab ia tidak bisa tumbuh tinggi. Tapi alhamdulillah sampai saat ini diberi kesehatan dan tetap semangart.

“Dengan tubuh  yang tingginya kurang, kemaren ketika wabah covid, aku mencoba melamar pekerjaan. Hasilnya? Tidak ada yang menerima. Akhirnya mencoba melamar pekerjaan lain secara online, ojek online dan diterima. Aku jalani pekerjaan itu dengan semangat dan percaya diri. Sampai sekarang menjadi terbiasa dan enjoy dengan pekerjaan ini.”

Sejak masuk sekolah di bidang seni,  ia merasa lebih percaya diri dan mempunyai jati diri. Karena dengan seni ia bisa berkreatifitas dan berdaya.

Meskipun bertubuh mini, ada hal-hal lucu juga yang pernah ia alami. Salah satunya ketika lebaran Idul Fitri. Ia sengaja ikut bergabung bersama kelompok anak-anak (supaya dikira anak-anak). Alhasil ia sering untuk mendapatkan angpao dari orang-orang dewasa. Hahaha


*Wawancara bersama narasumber pada Mei 2022