Senin, 07 Desember 2020

 

 

PROFESI #TEMAN MINI DI INDONESIA 

 

Biasanya  orang-orang yang memiliki tubuh mini dianggap sebagai orang yang sangat lekat dengan hal-hal yang berbau lucu, lawak,  dan tubuhnya dianggap sebagai produk /objek entertainment (hiburan). 

 

Nih buat kamu yang belum tahu tentang profesi-profesi orang-orang bertubuh mini yang berprofesi luar biasa ini jarang diekspos oleh media. Bahkan jarang terdengar di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat kita terbiasa mengkonsumsi produk-produk entertainment yang biasa mereka lihat di televisi. Sehingga banyak masyarakat kita tidak mengetahui banyak atau mengenal profesi lain orang-orang bertubuh mini.  Nah, pada tulisan di blog saya ini semoga membantu untuk memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam  orang-orang bertubuh mini.

 

Berikut ini beberapa #TemanMini  yang telah bekerja di lembaga pemerintahan  maupun di masyarakat:

 

1. Miftahun Naufa, M.Sn - Dosen & Ketua Jurusan  (Aceh)


Miftahun Naufa, M.Sn, lahir di Balingka, 13 Maret 1984. Pendidikan S1 dan S2-nya ditempuh di ISI Padangpanjang. Sejak 2015 menjadi dosen sekaligus Ketua Prodi Kriya Seni di ISBI Aceh. Tinggal di Gampong Jantho Makmur, Kota Jantho, Kab. Aceh Besar. Alamat korespodensi: if.sungailandia@gmail.com

Perempuan bertubuh mungil ini, lahir dari seorang ayah bernama alm. Nawazir Djamarin dan alm. Ibu Fatimah. Ayahnya  seorang pegawai dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Memiliki tiga orang saudara laki-laki dan dua orang saudara perempuan.


"Aku adalah seorang pribadi yang tertutup, pemalu dan cukup minder dengan kondisiku yang terlahir tidak sama dengan orang lain. Walau begitu, aku merasa tidak banyak mengalami kesulitan baik dalam berteman maupun pendidikan. Selama kesulitanku masih bisa diatasi dan ada jalan keluarnya bagiku tidak menjadi masalah." 

“Aku ingin dikenal dari ilmu dan prestasiku dalam dunia seni dan pendidikan, bukan karena kondisi tubuhku. Aku akan bahagia ketika orang-orang menyukaiku bukan karena kasihan melihat kondisiku, akan tetapi memang senang mengenal karena hal positif yang ada pada diriku. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aku yakin bahwa setiap orang unik dan istimewa tidak memandang bagaimana bentuk fisiknya.”


Sekolah setinggi-tingginya, Meskipun mempunyai Tubuh Kecil

"Tahun 2004 aku mengawali kuliah mengambil Jurusan Seni Kriya di STSI Padangpanjang. Masa-masa kuliah lancar kulalui dengan nilai yang baik. Seni membuatku merasa bisa mengekspresikan diri sendiri dan lebih percaya diri sehingga aku lebih santai menghadapi perkuliahan. Aku sangat beruntung, selama kuliah  mendapatkan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. Dengan uang dari beasiswa, aku membiayai kuliah sendiri. Sehingga aku bisa meringankan beban keluarga. Tahun 2009 aku lulus. Setelah lulus berusaha mencari pekerjaan. Tapi tak satupun yang menerima ijazah kesarjanaanku. Jenuh dan bosan."

 "Tahun 2012 aku resmi menjadi mahasiswa baru di kampus Pasca Sarjana ISI Padangpanjang. Akhirnya dengan usaha mati-matian aku menyelesaikan tugasku dan dinyatakan lulus pada tahun 2015 dengan nilai yang sangat memuaskan.  Dan setelah itu aku langsung diterima menjadi dosen di sebuah sekolah seni baru di Aceh menjadi seorang dosen seperti yang dicita-citakan ayahku. "

"Tahun 2018, aku mengikuti tes CPNS dan tahun 2019 aku dinyatakan lolos dan diterima menjadi PNS. Alhamdulillah, cita-cita ayahku terkabul. Sekarang ini hari-hariku sangat sibuk dan aku menikmatinya.

* Baca kisah lengkapnya di buku : Aku Perempuan Unik

 

2. Inung Setyami -  Dosen (Kalimantan Utara)

                                                     

Inung Setyami seorang dosen dan penulis berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta. Pendidikan formalnya ditempuh  di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (S1) dan Jurusan Ilmu Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (S2) dan saat ini sedang menempuh S3 pada Program Ilmu Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, UGM.

Bukunya yang telah terbit adalah kumpulan cerpen Kolak (Garudhawaca, 2012), kumpulan cerpen Bayang-Bayang (Garudhawaca, 2013), Buku Bahasa Indonesia (Imperium, 2014), Mereka Menggugat (Visimedia, 2014), Repertoire Ronggeng Dukuh Paruk (UGM Press, 2015), bunga rampai cerita lisan Tidung Kalimantan Utara (Pustaka Abadi, 2017), Kritik Sastra (Pustaka Abadi, 2018) dan Keterampilan Berbahasa (proses).



Alamat saat ini, Jl Kusuma Bangsa, Gunung Lingkas, Tarakan Kalimantan Utara.
Alamat korespondensi: inung.setyami@yahoo.com


Aku menyelesaikan studi S1-ku tanpa kendala. Studi S1-ku dapat kuselesaikan dalam waktu 4 tahun 5 bulan. Ketertarikanku di bidang sastra mendorongku untuk melanjutkan ke pendidikan jenjang S2. Aku masuk Jurusan Ilmu Sastra, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Gadjah Mada (UGM). Di UGM aku menemukan dosen yang luar biasa dan menjadi idola serta kukagumi yaitu Prof. Dr. Faruk. Beliau sangat ramah dan rendah hati, memberiku ruang untuk diskusi tentang teori kesusastraan. Aku sangat beruntung bisa mengenal dosen yang luar biasa seperti beliau.

Pendidikan S2 dapat kuselesaikan selama 1 tahun 7 bulan. Setelah wisuda aku melamar kerja menjadi dosen di beberapa kampus baik di Jogja maupun di luar Jogja. Beberapa kampus memanggilku untuk tes dan interview, tapi ada satu yang kupilih, yaitu yang paling jauh. Aku ingin mencoba hal-hal yang lebih menantang. Begitu yang ada dalam pikiranku waktu itu.  Kemudian, aku menjadi dosen tetap di Universitas Borneo Tarakan hingga kini. 


"Saat pertama kali menjadi dosen, pernah juga aku mengalami diskriminasi sesaat. Beberapa temanku (dosen senior) ada yang meragukan kemampuanku mengajar. Ada yang kasak-kusuk dibelakangku. Tapi aku pura-pura tak tahu dan tidak terlalu menghiraukannya. Tugasku hanya satu, mengajar sebaik mungkin sesuai tanggung jawabku."


         "Akhirnya, seiring berjalannya waktu, aku bisa membuktikan bahwa, meskipun tubuhku kecil, aku tidak terkendala dan mampu melaksanakan kewajiban mengajar di kelas dengan baik. Seiring bejalannya waktu, kasak-kusuk itu tidak ada lagi. Semua baik-baik saja. Aku mampu dan diterima oleh teman-teman dosen yang lain. Kami berteman dengan manis. "      


Dengan tubuh kecil yang berbeda, maka sebenarnya aku sedang belajar tentang hal-hal besar. Belajar sabar ketika dihina dan dicaci. Belajar ada ketika dianggap tak ada. Belajar bisa ketika orang lain menganggap tak bisa. Dan belajar yang terberat, pada akhirnya belajar ikhlas untuk menerima kekurangan diri dan menyadari bahwa inilah anugerah Tuhan yang begitu indah untuk disyukuri(Baca kisah selengkapnya di buku : Aku Perempuan Unik)


3. Lucky Novita - Guru (Lumajang)

 

 
Tri Lucky Novita Sari, lahir di Blitar, 13 Mei 1993. Pendidikan terakhirnya adalah S1 Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya. Berbagai lakon teater telah ia mainkan. Selain menjadi aktris teater ia juga menulis beberapa karya naskah Gang Kehidupan (2014), Katresnan Kresna (2015), Padepokan Cinta, Indonesia Berkabung (2015) Selak (2016), Aku Saja (2018). Selain itu ia pernah menjadi guru pembina teater di beberapa sekolah di Blitar. Ia pun aktif dalam kegiatan seni tradiri di rumahnya mendirikan sanggar Karya Turangga Mudha dengan menggerakan anak muda untuk mencintai tradisi. Setelah disahkan menjadi seorang ASN, kini aktivitasnya  mengajar di MTsN 1 Lumajang Jawa Timur. 

 

Alamat tinggal  Blitar Jawa Timur. Alamat korespondensi: luckynov1993@gmail.com

                      

            Siapa sih yang gak pernah mengalami diskriminasi dengan memiliki ukuran tubuh pendek? Pasti sering. Begitu juga dengan pengalaman seorang perempuan imut ini. Semasa sekolah kerap mendapatkan bullying dari teman-temannya. Tapi kini ia bisa membuktikan diri bahwa dengan tubuhnya yang kecil, ia bisa menjadi seorang yang besar. Guru adalah profesinya saat ini. Sejak tahun 2018, ia memantapkan diri untuk mengikuti tes CPNS. Mulai tes CPNS dilakukan pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 ini, ia ditetapkan sebagai ASN. Luar biasa kan.

                Selain mengajar di sekolah, perempuan ini ahli di bidang seni-senian. Semenjak kuliah di UNESA dan mengambil bidang Sendratasik, perempuan ini kerap tampil di panggung teater. Di rumahnya di Blitar, ia mendirikan sanggar Karya Turangga Mudha yang merupakan kesenian tradisi di Blitar. 

            

            " Aku juga ingin seperti yang lainnya, ingin memiliki rumah tangga, dengan kebahagian berdasarkan tolak ukurku sendiri. Ingin menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga kecilku. Ingin mewujudkan keinginan ibuku, menjadi seorang PNS. Sebab meskipun memiliki masa lalu yang pahit dengannya, tetapi aku tetap ingin membahagiakan     ibuku. Dia wanita hebat, wanita yang dengan rela mengizinkan suaminya untuk menikahi wanita lain. Sampai saat ini aku masih tetap berjuang untuk masa depanku. Buat hidupku, buat keluarga, buat sanggarku. Mereka adalah masa depanku. "

                                      (Baca kisah lengkapnya di buku : Aku Perempuan Unik



4. Amin Sumantri - Guru (Malang)

                

                                  
         
         Pengalaman Kerja :
  • Tahun 2012, Ludruk Karya Budaya   Mojokerto
  •  Tahun 2015, Guru ekstrakulikuler Teater   SMAN 2 Malang
  •  Tahun 2016, Guru ekstrakulikuler Teater   SMAN 3 Malang
  •  Tahun 2017- sekarang,  Guru Seni   Budaya SMAK Corjesu Malang
  •  Tahun 2018, Guru Seni Budaya SMK Bina Mandiri Malang                                                        


          Lelaki bertubuh mini ini pernah mengenyam pendidikan di bidang seni teater di ISI Yogyakarta. Namun tidak selesai dan melanjutkan ke Malang di UNM. Dikenal sebagai pemain di film Aremania, ia pernah mengungkapkan bila tidak memiliki tubuh mini, mungkin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk bermain di film tersebut.  

"Kalau boleh memilih, aku memilih menjadi orang yang bertubuh normal (tinggi) karena akan memudahkan di segala urusan. Karena beruntungnya aku lahir di lingkungan yang tidak mendeskriminasi sehingga tingkat kepercayaan diri lumayan tinggi. SMP aku jadi ketua OSIS. Ikut 5 ekstrakulikuler di sekolah termasuk karate dan menjadi juara 2 kota. SMA mulai  kenal dengan teater tapi juga ikut eskul pecinta alam. Yang kubanggakan sekarang dengan fisik seperti ini, aku bisa menjadi guru, pelatih, aktor, dan dikenal banyak orang karena kemampuanku, bukan keterbatasan. Karena PD aku bisa menjadi berprestasi. "


5. Lina Apriliana - Staf Kecamatan (Bekasi)

 

Sedikit cerita tentang masa sekolahnya

Saat itu pelajaran olah raga dimulai, salah satu guru ku jogging bersama mengelilingi kampung tetangga. Di jalan  ada ibu-ibu dan anak-anak melihatku dan meledek “Lah kok itu kecil banget Pak? Anak Bapak?” dan guruku menjawab “Bukan Bu, dia murid saya, meskipun tubuhnya kecil, otaknya tidak kecil bu, dia juara di kelas”, seketika ibu-ibu itu terdiam.

Guruku membela dan membanggakanku di saat aku direndahkan orang lain. Peristiwa itu masih kuingat sampai kini.

Dulu mereka yang mengatakan aku kecil,unyil, kucrit, ucil, sekarang perkataan mereka adalah cambuk untuk membuatku selalu kuat dan bertahan.


Info lengkapnya menyusul ya.....


6. Grissandi Alti Chan - ASN Dinas Sosial DKI Jakarta (Pekanbaru)

         



    Perempuan mungil ini berasal dari Pekanbaru Riau. Lahir pada tahun 1989. Ia merupakan lulusan ilmu psikologi dan pernah bekerja di sebuah bank pemerintah. Lalu pada tahun 2018 mencoba keberuntungan dengan mendaftar CPNS.  Pada tahun 2019 diterima CPNS dan ditempatkan di ibu kota Jakarta. Perjuangannya luar biasa untuk tetap fighting di tengah masyarakat dan lingkungan baru. Tahun 2020 secara sah dinyatakan menjadi ASN.


info lengkap menyusul yaaaa.....




7. Welni Ismet, S.Sn- Guru (Padang)





Welni Ismed, S.Sn

Email : welnieismed@gmail.com 

No. HP - 082286533789

Asal : Padang Sumatera Barat

Tempat & tanggal lahir : Padang, 12 Mei 1988

Pendidikan Terakhir : S1 - Seni Musik ISI Padangpanjang



Nama panggilannya Mamed, lulusan sarjana musik di ISI Padangpanjang. Lelaki bertubuh mini ini merupakan kelahiran 1988 dan berasal dari Padang Sumatera Barat. Saat ini aktif menjadi pelatih seni musik dan mengajar musik  di sekolah  dan berstatus sebagai guru honorer. Ia bercita-cita diangkat menjadi ASN

 

"Saya terlahir dari keluarga petani. Sejak kecil hingga jenjang pendidikan, saya sudah terbiasa dengan kehidupan petani. Saat ini saya menjalani profesi sebagai honorer guru seni dan pelafih seni musik. Dan di samping itu saya juga punya kerja sampingan dengan membuka usaha studio rekaman rumahan yang mana saya sendiri yang menjadi operator dan arrangernya.”



Pernahkah mengalami diskriminasi? Bisa diceritakan pengalaman yang pernah kamu alami seperti apa?

"Saya pernah merantau ke jakarta dengan membawa bekal ijazah sarjana, berharap ada peluang untuk bekerja di sana. Tapi sayang impian saya tidak tercapai karena banyak perusahaan yang menolak lamaran saya mungkin karena melihat fisik saya yang jauh dari kata normal. Dalam kehidupan sosial saya sering mengalami olokan dari orang dan menjadi bahan ejekan oleh anak anak kecil. Tapi semua itu tidak membuat saya patah semangat. Dan allhamdullilah saat ini saya nyaman dengan profesi guru yang menurut saya, saya bisa berbagi ilmu yang saya punya dan salah satu bentuk pengabdian kepada negeri."


 Cita-cita yang kamu inginkan apa? Mengapa?

Saya bercita-cita menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Saya ingin menjadi bagian negara. Saya ingin perintah memberikan peluang untuk saya bisa mewujudkan impian saya menjadi pendidik untuk kemajuan bangsa.


Harapan kepada pemerintah. Apa yang kamu inginkan dari pemerintah?

Harapan saya kepada pemerintah khususnya menteri pendidikan dan kebudayaan, agar memberikan pengangkatan khusus kepada saya.


Harapan kepada masyarakat luas terhadap orang-orang bertubuh mini:

Cobalah saling menghargai sesama manusia, dan janganlah orang seperti kami dijadikan bahan ejekan. Karena di Indonesia sudah ada pasalnya bahwa setiap orang mempunyai kesempatan dan berhak atas hidupnya. 


Harapan kepada sesama orang-orang bertubuh mini apa?

Mari kita sama sama perjuangkan hak hidup kita dan kita saling mensupport satu sama lain


Harapanmu yang belum tercapai apa?

Pastinya harapan ingin membahagiakan orang tua


 8. Nia Kurniasih - Guru TK (Ciamis)

 


Nia Kurniasih

Email : nia.zinnia29@gmail.com 

Asal : Ciamis, Jawa Barat

Tempat & tanggal lahir : Ciamis, 29 Agustus 1991

Pendidikan Terakhir : SMA 



Silakan memperkenalkan diri, bagaimana latar belakangmu. Hidup yang kamu jalani seperti apa ?

Saya terlahir dari keluarga sederhana. Menjalani hari-hari sebagai pendidik anak usia dini, disamping itu saya seorang penjahit. Memiliki hobi menanam tanaman hias semusim/bunga dan mengabadikannya lewat foto. Selain tubuh mini saya juga mempunyai kemampuan melihat hanya dengan satu mata kiri karena mata yang kanan buta sejak dalam kandungan (bawaan lahir) warna mata bagian tengah  kebiru biruan sehingga orang-orang suka aneh saat melihat saya. Terutama anak-anak. Biasanya saya menjelaskan kondisi mata saya kenapa. Lalu saya arahkan untuk bersyukur rasa karena dapat melihat dengan kedua mata.

Pernahkah mengalami diskriminasi? Bisa diceritakan pengalaman yang pernah kamu alami seperti apa?

Pernah, bahkan sering. Masa-masa sulit ketika duduk di bangku sekolah karena terlihat berbeda dari yang lainnya. Orang-orang memandang aneh, memandang sebelah mata, membully, mentertawakan bentuk fisik saya yang kecil mungil. Sempat down dan kehilangan rasa percaya diri. Namun seiring bertambahnya usia dan pengalaman yang mendewasakan perlahan belajar menerima segala kelebihan kekurangan diri.

Cita-cita yang kamu inginkan apa? Mengapa?

Cita-citaku menjadi pendidik/guru ASN agar lebih fokus lagi dalam mendidik dan membimbing siswa sehingga konsentrasi tidak terpecah karena harus berikhtiar lagi menjemput rizki dan  menekuni bidang lain sebagai kegiatan mengisi waktu kosong atau sampingan.


Harapan kepada pemerintah. Apa yang kamu inginkan dari pemerintah?

Saya ucapkan rasa syukur dan bersyukur sekali karena pemerintah dan kemendikbud selama ini telah memperhatikan dan berbaik hati kepada satuan lembaga sekolah berupa Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP). Terbantu sekali karena adanya dana bantuan tersebut dapat memberikan fasilitas kepada anak berupa Alat Permainan Edukatif (APE ) dan dapat menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan lainnya. 

Saya juga berharap,pendidik anak usia dini mendapatkan kesejahteraan dan perhatian lebih dari pemerintah, salah satunya memberi kesempatan dan peluang menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN ) atau memberikan beasiswa kuliah untuk pendidik/guru anak usia dini yang tidak mampu dengan biaya sendiri.

Harapan kepada masyarakat luas terhadap orang-orang bertubuh mini

Tidak lagi memandang aneh atau membully. Fisik boleh berbeda tapi perlakukan seseorang tanpa membeda-bedakan.

Harapan kepada sesama orang-orang bertubuh mini apa?

Tetap tersenyum dan semangat. Kamu tangguh, kamu kuat, kamu hebat! 😊

Harapanmu yang belum tercapai apa?

Saya berharap kepada pemerintah untuk memberikan beasiswa secara khusus kepada saya. Saya ingin melanjutkan S1 PG PAUD supaya  saya bisa menjadi pendidik yang profesional. Sampai saat ini, keinginan saya belum tercapai karena terkendala ekonomi yang hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.  

Sebagai guru pendidik, saya ingin menginspirasi orang lain. Meskipun saya berbeda, kita semua sama. 

Saya juga ingin mengembangkan bakat saya dalam "menjahit"  harapan utnuk bisa memberikan hadiah kepada orang tua berupa kebahagiaan dan kebanggaan atas pencapaian saya.

Aamiin. . . .


9. Ronny Simanjuntak - Guru Musik (Jakarta)

 


Nama lengkap : Raja Febri Ronitua

Email & No. HP

Ronydrumer99@gmail.com & 081296775353

Asal : Depok, Jawa Barat.

Tempat & tanggal lahir : Jakarta 22 februari

Pendidikan Terakhir : D3 Sastra Fakultas Jepang Universitas Indonesia 



Nama saya Roni,  saat ini saya mengajar musik drum/instruktur drum di Wishing Star Academy yaitu sebuah sekolah musik di kawasan elit di Kelapa Gading.

Pernahkah mengalami diskriminasi? Bisa diceritakan pengalaman yang pernah kamu alami seperti apa?

Pernah .. saat ini saya membentuk band yang terdiri dari orang mini dan sebagian orang masih mencibir dan menghina kami.

Cita-cita yang kamu inginkan apa? Mengapa?

Saya ingin membawa orang-orang  kaum disabilitas menjadi orang yang disegani dalam hal berkarya di seni musik.


Harapan kepada pemerintah. Apa yang kamu inginkan dari pemerintah?

Memberikan ruang fasilitas seni musik untuk kaum disabilitas.

Harapan kepada masyarakat luas terhadap orang-orang bertubuh mini

Tidak semua orang normal yang bisa seperti kami, sebagai  contoh, saya menjadi  pemain drum dengan tinggi badan 125 cm dan saya bisa melakukannya. Seorang pemain drum  biasanya indentik  bertubuh tinggi karena memang alat drum besar dan kursi drumnya pun tinggi.

Harapan kepada sesama orang-orang bertubuh mini apa?

Semangat, jangan merasa minder, kembangkan bakat kalian karena Tuhan memberikan talenta kepada semua orang dan tunjukkan pada dunia kalau kita bisa berkembang dalam sebuah karya.

Harapanmu yang belum tercapai apa?

Membawa musisi disabilitas ke luar negeri.


10.  Ninit Ungu -  Staf di Gereja (Yogyakarta)

Rheninta Herta Riwungudewi (Ninit Ungu). Kelahiran Malang, 21 Juli 1979. Lulusan S1 Seni Teater ISI Yogyakarta. Berbagai lakon teater telah ia perankan. Salah satu lakon Konde yang Terburai bersama Lembaga Teater Perempuan. Pernah bekerja sebagai Administrasi Komunitas Seni Rupa Katalis Art, Foreign Project, Tim Peneliti Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Asisten Store Manager Jocelyn Parfume, Tenaga pengajar Olifant, Staff mengajar Pree School Kindergarten, Elementery School, Staf Fakultas FSP ISI Yogyakarta.  Saat ini aktif bekerja di gereja. Selain bekerja, kegiatannya berkesenian bersama kelompok teater sandiwara berbahasa jawa Kelompok Sedhut Senut. Tinggal dan menetap di Yogyakarta. Impiannya memiliki rumah yang bisa dijadikan tempat pentas, ruang galeri dan tempat makan.

             Alamat korespondensi: ninitjc@gmail.com



11. Farly Slamet Marguti Saerang - Motivator (Jakarta)


Tempat & tanggal lahir: Jakarta 15 Maret 1981

Pendidikan Terakhir: D3 Managemen Informatika

 Email - farlysms810315@gmail.com 

HP. 08568585115

        Wajahnya memang tak asing di layar kaca. Selain  dikenal di dunia entertainment,  ia mempunyai berbagai pengalaman dalam bidang pekerjaan lain. Tak mau kalah dengan orang lain, ia mencoba mengasah kemampuan di bidang lain.   Lelaki lulusan tehnik informatika ini, pernah bekerja sebagai teknisi di PT. Aplikanusa Lintasarta (anak Perusahaan Indosat yang khusus menangani jaringan telekomunikasi data). Pekerjaannya menangani instalasi  dan Maintenance Jaringan Online. Ia juga pernah bekerja sebagai marketing manager  hotel selama kurang lebih 3 tahun di daerah Puncak Bogor Aries Biru Grup (Hotel & Villa Aries Biru, Aquarius Orange Resort & Cottage serta Villa Jatimas Hijau). Pernah bekerja sebagai General Manager hotel Sri Indrawati di Puncak Bogor selama 1 Tahun. Selain disibukkan dengan pekerjaan di hotel, ia juga terlibat aktif menjadi narasumber (Keynote Speaker) di berbagai acara Dinas Pemerintah. Narasumber Motivator Humor di berbagai Instansi Pemerintah, Corporate, sekolah-sekolah, Kampus dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan. Selain itu juga  Trainer di Tim Outbond untuk Tim Building. Dua tahun terakhir ini sering terlibat pada acara keagamaan (tabligh).


Silakan memperkenalkan diri, bagaimana latar belakangmu. Hidup yang kamu jalani seperti apa ?

Saat usia 2,5 tahun, saya sudah bisa membaca koran.  Usia 3,5 tahun saya sudah bisa bicara bahasa Inggris.  Usia 4 tahun,saya bisa menghafalkan nama-nama kepala negara dunia dan  sudah bisa berhitung. Ayah sekaligus guru saya lah yanng mengajarkan semua itu. Ia mendidik saya sama seperti adik-adik saya yang lain. Saya anak pertama dan paling istimewa. Karena di keluarga, hanya saya yang bertubuh spesial. 

 

Pernahkah mengalami diskriminasi? Bisa diceritakan pengalaman yang pernah kamu alami seperti apa?

Terlalu banyak untuk diceritakan ... Alhamdulillahnya saya bisa mengkondisikan mental saya

Cita-cita yang kamu inginkan apa? Mengapa?

Saya ingin mempunyai sekolah  ketrampilan secara gratis dan Rumah Sakit gratis. Bagi saya,  manusia bisa mencari nafkah kalau punya ketrampilan dan seha,  Ibadahnya juga tenang.

Harapan kepada pemerintah. Apa yang kamu inginkan dari pemerintah?

Memberikan fasilitas yang sama di semua bidang baik dunia pekerjaan, dunia usaha beserta penunjang di fasilitas-fasilitas  umum & di fasilitas sosial

Harapan kepada masyarakat luas terhadap orang-orang bertubuh mini

Beri kami kesempatan yang sama seperti manusia pada umumnya karena kami yakin dimana ada kesempatan di situ ada jalan

Harapan kepada sesama orang-orang bertubuh mini apa?

Harus punya niat yang kuat,  Ikhtiar yang kuat dan Ibadah yang kuat agar kuat dalam menjalani kehidupan ini

Harapanmu yang belum tercapai apa?

Punya Usaha yang dijalankan oleh teman-teman bertubuh spesial.



12. Desi Nurhayati (Dori Touge) - Pemandu Wisata (Semarang)



Tempat & tanggal lahir : Semarang, 17 Desember 1984

Pendidikan Terakhir : SMP

Email : desinurhayati177@gmail.com


Pengalaman kerja :

Pembantu Rumah Tangga (PRT)

SPG 

Baby Sitter

Penonton bayaran acara televisi swasta

Shooting film


Saya Desi Nurhayati, Mini Size with a Big Heart adalah julukan yang melekat pada diriku yang memang terlatih mandiri dari kecil. Merantau di Jakarta kurang lebih 11th. Pertama kerja  di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga. Kemudian bergabung pada sebuah agency penyalur tenaga kerja di Bekasi. Akhirnya memilih  bekerja menjadi baby sitter. Banyak  suka dukanya pokoknya. Setelah cukup lama menjadi baby sister, saya memutuskan untuk bekerja di luar rumah. Waktu itu menjadi penonton bayaran di berbagai acara reality show. Dari penonton bayaran tersebut, saya mendapatkan  banyak info link shooting. Akhirnya mendapatkan peran di salah satu film layar lebar yang berjudul Jailangkung (2017). Tahun 2018 merasa jenuh, tidak ada pekerjaan lalu ada tawaran bekerja  di Semarang. Tepatnya tahun 2019, saya mulai bekerja di Cimory On The Valley di Semarang hingga saat ini.


Pernahkah mengalami diskriminasi? Bisa diceritakan pengalaman yang pernah kamu alami seperti apa?

Pernah. Saat masih duduk di bangku SMP. Jarang ada yang mau dekat dengan saya, karena cara berteman mereka adalah membuat gank /kelompok.

Cita-cita yang kamu inginkan apa? Mengapa?

Ingin menjadi seniman teater. Karena suka sekali dengan dunia teater

Harapan kepada pemerintah. Apa yang kamu inginkan dari pemerintah?

Pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan untuk disabilitas

Harapan kepada masyarakat luas terhadap orang-orang bertubuh mini

Menganggap setara kaum kita. Dan berharap menerima kita di lingkungannya

Harapan kepada sesama orang-orang bertubuh mini apa?

Saling support

Harapanmu yang belum tercapai apa?

Ingin berpartisipasi dalam sebuah pertunjukan teater


 


13. Sutresno - Dinas Pendidikan Surakarta (Semarang)

Tunggu info lengkapnya yaa...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar