Selasa, 20 Agustus 2019

Tentang Pertunjukan : SEPATU YANG SAMA




Di Indonesia, stigma masyarakat terhadap orang-orang bertubuh mini penyandang Achondroplasia dan disabilitas sangat buruk. Orang-orang yang memiliki ukuran tubuh mini sering mendapatkan perlakuan kurang baik di masyarakat. Mengalami diskriminasi, bully, eksploitasi dan menyebabkan minder dan kehilangan kepercayaan diri.  Banyak yang tidak mengeyam pendidikan tinggi karena di sekolah mereka sering mendapatkan pelecehan verbal. Akhirnya mereka tidak memiliki pekerjaan karena tidak berpendidikan dan tubuhnya dianggap cacat. 



SEPATU mengingatkan kita pada sebuah benda dengan ukuran tertentu yang menemani kita  dalam sebuah perjalanan. Saat menggunakan sepatu ukuran menjadi hal penting untuk bisa menemukan kenyamanan. Kesempurnaan sebuah sepatu adalah pada ukuran yang pas bagi penggunanya. Sama halnya dengan manusia yang juga tak lepas dari ukuran-ukuran untuk bisa menjalani hidupnya dengan baik. Tapi bagaimana kalau ukuran tersebut tidak lagi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing personal. Melainkan disepakati oleh pihak tertentu (untuk menjadi sama atau sesuai) dengan lainnya. Sehingga muncul kata ‘sempurna’ dan ‘tidak sempurna’. Sepatu yang sama hendak mengangkat perjalanan hidup manusia yang dianggap tidak sempurna karena ukuran tubuh yang mereka miliki. Bagaimana ukuran-ukuran ini meniadakan diri mereka sebagai individu dan menghilangkan kesempatan mereka untuk meraih impian. Namun, seperti halnya sepatu. Berapapun ukurannya, mereka tetap bangkit menjejakkan kaki dan memperjuangkan diri mereka sebagai manusia.  Membuktikan bahwa kesempurnaan bukan pada ‘ukuran’ yang disepakati bersama, melainkan pada masing-masing jiwa yang menjalaninya. Pertunjukan ini merupakan pertunjukan teater dokumenter dari berbagai interdisiplin seni  yang mengkolaborasikan seni teater, puppet, batik shadow, musik dan multimedia.





Video ini adalah hasil latihan  tanpa bertemu dan bertatap muka selama kurang lebih 10 bulan. Kami hanya memiliki waktu  tiga hari untuk saling kenal, saling sapa, saling mendengar sampai akhirnya bertemu dalam satu panggung untuk yang pertama kalinya. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar